Selasa, 02 Juni 2009

Konsep Dasar P2Kp

KONSEP DASAR P2KP (Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan)
Belajar dari Pengalaman Lapangan (Kasus NTB) 2003

Pengalaman Umum dari Proyek Penanggulangan Kemiskinan yang telah lalu :
• Bersifat ad-hoc (tidak programatik)
• Tak ada upaya pemberdayaan sejati kepada kaum miskin

• Menganut "supply driven"
• Sentralisasi proses pengambilan keputusan
• Menciptakan ketergantungan dan membudayakan sikap & perilaku yang salah
• Rentan terhadap penyalahgunaan dana, kebocoran terjadi di birokarasi, LSM & juga masyarakat
• Salah sasaran & sering disalahgunakan oleh elit politik untuk memenangkan suara
• Tak tersedia lembaga yang representatif & mendapat legitimasi dari masyarakat
• Tak melibatkan "stakeholders" pembangunan ekonomi
• Tak merefleksikan pembelajaran dari proyek-proyek sebelumnya

ASUMSI DASAR YANG DIANUT SAMPAI SAAT INI DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
• Menghibahkan dana ke masyarakat
• Transfer pengetahuan & keterampilan
• Menyingkirkan hambatan ekonomi
• Menetapkan pendekatan finansial & ekonomi
• Pemberdayaan dilakukan ala kadarnya

BELAJAR DARI PENGALAMAN LAPANGAN

• Kemiskinan terjadi lebih disebabkan oleh keputusan-keputusan yang tidak dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur
• Juga bukan oleh sebab kurangnya kemampuan intelektual, dana atau sistem melainkan karena lunturnya niat baik, ketulusan dan kepedulian manusia untuk berbuat baik bagi sesama & masyarakat
• Penyalah-gunaan insentif uang ternyata menghancurkan kapital sosial yang ada
• Banyak warga masyarakat yang lebih suka memberi/berkorban bagi sesama
• Mereka yang berkorban ternyata justru mendapatkan posisi kehormatan untuk dipatuhi masyarakat
• Membangun kepercayaan adalah pondasi dari pengembangan masyarakat

KESIMPULAN DASAR
• Kemiskinan hanya dapat ditanggulangi melalui perbuatan baik yang murni & melalui keputusan-keputusan yang baik & benar yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur
• Keputusan yang baik & benar hanya dapat dihasilkan oleh orang-orang yang berkwalitas, yang menerapkan nilai-nilai luhur dalam hidupnya sehari-hari melalui proses demokrasi partisipatif secara nyata
• Manusia pada dasarnya baik & suka memberi, sedangkan masyarakat seperti sebuah tambang yang penuh permata yang belum digali
• Kebahagiaan manusia untuk memberi adalah sarana pemberdayaan sejati, karena pemberdayaan sejati adalah mengajar untuk memberi dan bukan untuk memberi dan bukan untuk menerima apalagi meminta


TANTANGAN
• Mendapat orang-orang yang berkwalitas yang dalam hidupnya sehari-hari menerapkan nilai-nilai luhur tersebut
• Membangun sistem yang memungkinkan mengangkat & mengedepankan orang-orang dengan nilai-nilai luhur yang sekaligus merupakan disintensif bagi mereka yang tak menerapkan nilai-nilai luhur dalam hidupnya sehari-hari tetapi sebenarnya hanyg ingin mendapatkan kedudukan (kekuasaan) dan uang untuk kepentingan diri sendiri atau golongan

BAGAIMANA P2KP MENJAWAB TANTANGAN

• Eksplorasi orang-orang berkwalitas melalui berbagai media: diskusi kelompok terarah (FGD=Focus Group Discussion), refleksi, pelatihan dan pemetaan swadaya
• Membuka peluang bagi orang-orang yang berkwalitas untuk tampil & berkarya dengan cara menerapkan pemilihan yang didasarkan atas perbuatan nyata sehari-hari & bukan janji (jadi tak perlu kampanye)
• Menerapkan pemilihan tanpa kandidat karena :
a. Yang dipilih adalah orang-orang berkwalitas dengan sifat-sifat yang luhur
b. Dilakukan di lingkungan yang saling kenal (RT, RW, dusun, desa/kelurahan, dsb)
• Mendorong kebiasaan berkorban sebagai kekuatan untuk didengar

HASIL DARI PILOT PROJECT TERSEBUT DIATAS :

• Terbentuknya BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) sebagai lembaga representatif warga yang memiliki legitimasi & dipercaya masyarakat
• Target sasaran tercapai
• Lebih efektif menjangkau sasaran & lebih banyak karena kontribusi masyarakat
• Meningkatkan kesadaran masyarakat
• Partisipasi masyarakat yang tinggi di berbagai proses pengambilan keputusan
• Tingkat pengembalian pinjaman lebih tinggi & tidak langsung terkait dengan kondisi ekonomi peminjam
• Tidak ada kebocoran dana baik di birokarasi, LSM dan masyarakat
• Kontribusi masyarakat dalam prasaranb sangat tinggi (lebih 300%)
• Komitmen masyarakat tinggi dalam upaya penanggulangan kemiskinan
• Memperkuat kohesi masyarakat & mempercepat tumbuhnya kapital sosial
• Memperbaiki tata kepemerintahan di tingkat kelurahan/desa (kesadaran akan kwalitas pemimpin)
• Transformasi dari intervensi proyek menjadi program berkelanjutan dari, oleh, dan untuk masyarakat
• 2 TAHUN SETELAH PROYEK BERAKHIR SELURUH MEKANISME MASIH BERJALAN & BERKEMBANG
• BKM bekerja tanpa bayaran kecuali staf yang purna waktu
• Antusiasme tetap tinggi

Courtesy : Tim Inti P2KP dan diolah kembali oleh penulis tanpa mengurangi esensi dasar.

0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar